Home » , » Hal yang perlu diperhatikan dalam cara merawat bayi yang baru lahir

Hal yang perlu diperhatikan dalam cara merawat bayi yang baru lahir

Diposting oleh : Posted on Senin, 10 Juni 2013 - 19.02 with No comments

Hal ini akan sangat dibutuhkan bagi para wanita yang baru pertama melahirkan anaknya, mengapa demikina? hal ini bisa disebabkan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan untuk merawat bayi yang baru lahir. Disini saya akan membahas tentang Tata cara perawatan bayi baru lahir saat kita akan mengurusnya dirumah bukan merawat bayi yang memang baru lahir, hal itu pasti sudah diurus oleh bidan atau Dokter Bayi anda, yang kita bahas yakni tentang perawatan bayi tiap harinya dan hal-hal umum yang biasa diperhatikan.

Cara yang benar dalam membesarkan anak perlu anda ketahui agar sang buah hati tumbuh besar, sehat, sesuai dengan yang diharapkan. Dituliskan di ayahbunda berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sat merawat bayi anda di lingkungan rumah :
1. Kebiasaan Makan
Pada bulan-bulan pertama, lapar yaitu pemicu utama bayi menangis. dikarenakan itu, menawari bayi makan  merupakan langkah yang efisien untuk menyetop tangisnya, walau itu  bisa jadi anda mesti menyusui bayi sesering mungkin antara  pagi, siang, sore serta malam. Alasan kenapa bayi makan lagi makan lagi ? ini dikarenakan, rasa lapar yaitu sensasi baru baginya. di rahim ibu bayi punya kebiasaan terima konsumsi makanan terus-menerus dari plasenta, hingga tidak dulu jadi lapar.

Ketika lahir ke dunia, sistem pencernaan bayi belum terbiasa untuk mencerna makanan dalam jumlah besar, kemudian “kosong” beberapa waktu. Untuk membantu bayi beradaptasi dengan perbedaan ini, pada minggu-minggu pertama Anda tidak perlu menjadual jam makan bayi. Berilah dia makan sesering mungkin. Jadual makan bayi akan terbentuk di usia kira-kira lima minggu.

2. Waktunya Buang Air!
Pipis dan BAB bayi baru juga belum kenal jadual. Tetapi sering buang air adalah hal yang baik, pertanda bayi cukup makan. Jangan tunda mengganti popoknya, agar bayi tidak menangis karena basah dan tidak nyaman. Amati juga air seni dan fesesnya karena keduanya bisa menjadi alat ukur kondisi bayi, misalnya, air seni yang terlalu kuning menandakan bayi kurang cairan. Feses bayi yang mendapat ASI ekslusif lebih lunak dan tidak terlalu berbau. Setelah bayi pipis atau BAB, segera bersihkan alat kelaminnya. Bubuhi bokong dan selangkangannya dengan krim untuk menghindari ruam popok.


3. Baby Dress Code
Apa iya, bayi baru lahir harus dibedong sepanjang hari? Apa betul bajunya harus berlapis-lapis dan selalu pakai selimut? Ayahbunda, iklim tropis di negara kita sebenarnya tidak cocok dengan pakaian bayi gaya dibuntel-buntel. Saat udara panas dan bayi berada di ruangan non-AC, coba cek belakang leher bayi, jika terasa panas dan lembab, berarti dia kegerahan. Jika demikian, singkirkan alas tidurnya dan ganti bajunya dengan yang lebih ringan. Pastikan pakaian bayi terbuat dari bahan alami, seperti katun 100%, yang menyerap keringat, mudah dicuci dan disetrika. Panduan berbusana untuk bepergian lain lagi. Kenakan mantel atau cardigan, kaos kaki, sepatu dan topi pada bayi untuk mencegah dia masuk angin.

4. Kosmetika Untuk Bayi
Kosmetika bayi banyak macamnya, ada baby bath, baby shampoo, baby oil, baby lotion, baby powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion. Sebenarnya tidak semuanya dibutuhkan oleh bayi, jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa pun mereknya, gunakan produk yang sudah teruji secara klinis atau Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi bereaksi negatif saat dipakaikan kosmetika tertentu, misalnya timbul bercak-bercak merah di kulit, maka kemungkinan ia alergi pada kandungan kosmetika tersebut. Hentikan pemakaian.

Beralihlah pada kosmetika bayi yang bebas bahan kimia (green product). Masih berhubungan dengan meminimalkan persentuhan bayi dengan bahan kimia, hindari juga menggunakan produk pengharum atau pelembut pakaian. Bahan kimia di dalamnya terlalu “kuat” dan bisa mengiritasi kulit bayi.


5. Kegiatan yang Dibenci Bayi
Kebanyakan bayi tidak suka acara lepas-pakai baju, mandi, keramas, diberi obat tetes mata dan tetes hidung hidung. Bisa-bisa dia mengamuk! Solusinya, lakukan kegiatan ini dengan cepat, namun tetap hati-hati. Alihkan perhatian bayi dengan mengajaknya bercakap-cakap, memberi pelukan dan ciuman.

6. Lingkungan yang Nyaman
Penting menciptakan lingkungan yang nyaman bagi bayi. Usahakan lingkungan bayi tidak terlalu ramai atau berisik, terlalu dingin (kurang dari 20 derajat Celcius) atau terlalu panas (lebih dari 31 derajat Celcius). Bayi juga bisa rewel karena silau, karena itu pastikan cahaya lampu atau sinar matahari tidak jatuh tepat ke matanya. Lingkungan yang nyaman juga berarti bebas gigitan nyamuk dan serangga. Anda bisa melakukan fogging di rumah beberapa hari sebelum bayi hadir. Tidak dianjurkan menggunakan obat pembasmi serangga di kamar bayi karena racunnya bisa menempel di barang-barang bayi. Gunakan saja kain kelambu.

7. Mainan Bayi
Fungsi mainan bukan cuma menghibur tetapi juga mengenalkan bayi pada berbagai bentuk dan melatih otot matanya agar lebih terfokus. Untuk itu, pilihlah mainan dengan warna-warna cerah. Mainan bergerak dan berbunyi (musical mobile) yang digantung di tempat tidur akan merangsang indra penglihatan dan pendengaran bayi. Beruang Teddy yang lembut menyenangkan bayi saat ia merabanya. Rattle, mainan genggam yang berbunyi jika digoyang, juga menghibur dan melatih indra bayi. Tetapi tidak selalu harus mainan mahal, lho. Bayi juga sangat terhibur melihat pantulan dirinya di cermin,bayangan di tembok dan tetes hujan. Dan, tentu saja tidak ada yang lebih menggembirakan bayi dibanding saat ia bermain dengan ayah dan ibunya.

8. Ritual Tidur
Total waktu tidur bayi baru adalah 16 jam sehari, dengan tidur malam yang gelisah, diseling beberapa kali bangun. Setelah usia 5 minggu, barulah bayi memiliki pola tidur tetap, yaitu tidur lebih awal di malam hari dan terbangun 2 - 3 kali di tengah malam. Ritual tidur bisa membantu bayi tidur lebih cepat dan berkualitas. Tahapannya, mandikan bayi dengan air hangat yang sudah ditetesi baby bath, pijat bayi dengan baby oil atau lotion, setelah itu ciptakan suasana tenang di kamar tidurnya. Anda bisa membacakan dongeng, menyanyikan lagu nina bobok atau membubuhi bayi dengan baby powder. Gunakan produk bayi yang harumnya menenangkan, namun aman dan teruji secara klinis atau Clinically Proven Mild (CMP).

9. Kenali Penyakit Bayi Baru Lahir
Kolik, ruam popok, hidung mampet, infeksi mata, lidah berjamur dan demam pasca imunisasi adalah beberapa penyakit langganan bayi baru. Saat mengalaminya, bayi akan rewel dengan tangis yang tidak biasa. Cepat cari tahu dan atasi. Jika Si Kecil ruam popok, buka popoknya bersihkan, dan biarkan dia tanpa popok - diangin-angin – sementara waktu. Hidung mampet, infeksi mata, demam pasca imunisasi dan lidah berjamur dapat diantisipasi dengan resep obat dari dokter. Sedangkan kolik yang umumnya tidak dapat disembuhkan, bisa diatasi dengan membuat bayi nyaman; diayun-ayun, disusui, atau diusap-usap perutnya.

10. Orang-orang di Sekitar Bayi
Bayi memanglah menggemaskan, namun, perlakukanlah dia sewajarnya. bila terlampau beberapa orang yang menggendong serta mengajak bercanda, bila sedikit-sedikit bajunya diganti, sedikit-sedikit diberi makan, atau bila bapak serta bunda bereaksi terlalu berlebih pada tangisannya, bayi dapat stres juga. disamping itu, perasaan bayi yang halus membuatnya bisa “menangkap” situasi hati ibu sebagai orang terdekatnya. saat mood ibu buruk akibat kelelahan contohnya, bayi dapat tahu serta dia lalu ikut-ikutan rewel. Lantas, jagalah situasi hati anda di dekat bayi. bila butuh istirahat, serahkan bayi pada pengasuh yang lain di tempat tinggal.
Description: Hal yang perlu diperhatikan dalam cara merawat bayi yang baru lahir Rating: 4.9 Reviewer: isroi - ItemReviewed: Hal yang perlu diperhatikan dalam cara merawat bayi yang baru lahir
Info lebih lanjut >>

0 komentar:

Posting Komentar